Minggu, 06 Oktober 2013

Teori Vygotsky

TEORI PERKEMBANGAN KOQNITIF LEV VYGOTSKY

1.      Dasar Pemikiran Lev Vygotsky dalam Teori Pengembangan Kognitif.

Vygotsky setuju dengan piaget bahwa anak tidak pasif menyerap pengetahuan, tetapi aktif dalam membentuk suatu pengetahuan. Teori Vygotsky berbeda dengan prinsip dengan teori Piaget. Vygotsky berpendapat bahwa anak berpikir secara komplek melalui interaksi sosial antara anak dan orang dewasa disekitar mereka. Anak akan berinteraksi dengan yang lain, baik orang tua atau guru, interaksi tersebut akan menghasilkan suatu pembelajaran.
Teori Vygotsky berfokus pada tiga  faktor kunci yaitu budaya (kultur), bahasa dan zona perkembangan proksimal. Dasar teori Vygotsky adalah pengamatan bahwa perkembangan dan pembelajaran terjadi di dalam konteks sosial, yaitu di dunia yang banyak orang-orang berinteraksi dengan anak sejak anak itu lahir. Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain. Vygotsky berfikir bahwa budaya dan lingkungan sosial anak merupakan bagian penting dari pembentukan pengetahuan mereka.
Teori Vygotsky menekankan pentingnya bahasa dalam perkembangan kognitif. Baginya, bahasa berkembang dari interaksi sosial dengan orang lain. Bahasa dan pemikiran berkembang sendiri, tetapi selanjutnya anak mendalami bahasa dan belajar menggunakannya sebagai alat untuk membantu memecahkan masalah. Dengan kata lain, anak akan melakukan segala sesuatu dalam konteks sosial terhadap orang lain dan bahasa membantu proses tersebut dalam banyak hal. Sehingga anak semakin menjauhkan diri dari ketergantungannya kepada orang dewasa dan menuju kemandirian dalam bertindak dan berpikir.

2.      Perberbedaan dan Persamaan antara pemikiran Piaget dan Vygotsky terhadap perkembangan teori kognitif.

a.      Perbedaan teori Vygotsky dan Piaget.     
Piaget
Vygostsky
Perkembangan koginisi berkaitan dengan gagasan anak-anak yang terlibat aktif, mencari pengetahuan.
Perkembangan kognisi sangat terkait dengan masukan dari orang lain.
anak-anak tidak hanya replika miniatur dari orang dewasa, tetapi sebenarnya berbeda jalan pikiran/pandangan mereka tentang menafsirkan dunia.
Anak-anak berpikir kompleks, melalui interaksi sosial antara anak-anak dan orang dewasa di sekitar mereka, anak-anak akan berinteraksi dengan orang lain baik teman sebaya, orang tua dan guru.
Perkembangan pikiran terjadi secara bertahap tergantung pada kematangan alami.
Perkembangan pikiran tergantung pada bahasa dan budaya.
Anak harus siap dengan kemajuan kognitif dalam pembelajaran mereka. Kesiapan belajar adalah konsep utama dalam pendidikan.
Anak-anak tidak harus siap dengan kemajuan tetapi harus diberi kesempatan untuk terlibat dalam masalah melampaui kemampuan mereka saat ini asalkan tetap berada pada zona perkembangan proksimal mereka.
Penggunaan orang yang lebih kompeten bukan merupakan konsep utama dari teori ini, tetapi peran guru sangat penting.
Penggunaan orang lain yang lebih kompeten dipandang sebagai bagian yang fundamental dari perkembangan kognitif anak.

b.      persamaan teori Vygotsky dan Piaget
Sama seperti Piaget, Vygotsky percaya bahwa perolehan pengetahuan terjadi dalam urutan langkah-langkah tetap yang sama untuk semua anak. Vygotsky setuju dengan Piaget  bahwa seorang anak tidak hanya mampu  menyerap pengetahuan melainkan secara aktif membangun pengetahuan. Kedua teori ini sangat berpengaruh pada pendidikan tapi  pada teori Piaget masih memerlukan revisi, dan mengabaikan kemampuan anak-anak masih menjadi masalah yang sering terjadi.

3.      Tiori Perkembangan Kognitif Vygotsky didasari atas tiga faktor pokok, yaitu:

a.      Budaya
Vygotsky berpendapat bahwa budaya dan lingkungan sosial anak merupakan bagian penting dari pembentukan pengetahuan mereka. Artinya, anak-anak belajar tentang dunia dan cara mempelajari pengetahuan ditentukan oleh masyarakat dimana merekaberasal, yang merupakan bagian dari pengaturan sosial. Anak-anak tidak hanya belajar melalui tindakan dengan orang lain tetapi juga melalui unsur-unsur budaya mereka sendiri, misalnya lagu, bahasa, seni dan bermain. Anak yang tumbuh di negara yang moyoritas beragama Katolik kemungkinan menghadapinya melalui bahasa dan sosial dengan pandangan yang kuat. Hal ini akan mempengaruhi belajarnya seseorang tentang sudut pendang pengetahuan ini.

b.      Bahasa
Vygostky melihat bahasa penting pusat dalam proses pembelajaran. Dia berpikir bahwa ada jelas keterkaitan perkembangan bahasa dan kognitif development.vygossky berpikir bahwa kita encode dan mewakili dunia kita melalui bahasa, bahwa bahasa adalah Sytem simbolis dimana kita berkomunikasi dan bahasa yang merupakan alat budaya.
Vygostky menyatakan bahwa ada tiga tahap perkembangan bahasa. Ini dijelaskan dala tabel 3.1 berdasarkan lluna (1992) dan Le Francois (1994)
           
Tabel 3.1 vygostky tahapan perkembangan bahasa
Tahap
usia
Deskripsi
Pidato sosial (pidato eksternal)

pidato egosentris






Pidato batin
mulai 3 tahun


3-7 tahun







7+ dan dewasa
Pidato digunakan untuk mengontrol perilaku orang lain. Mengungkapkan pikiran sederhana dan emosi misalnya Aku ingin ayah. Hal ini menimbulkan perilaku gettinng dady

Anak-anak berbicara sendiri tanpa orang lain yang mendengarkan. Mereka mengatakan hal-hal keras untuk membimbing perilaku mereka. Mereka berbicara tentang apa yang mereka lakukan dan mengapa. Alasan mereka adalah bahasa yang harus berbicara dengan perilaku langsung, misalnya seorang anak akan sering mengatakan hop, scotch, hop saat bermain permainan jingkat seakan ingin bercerita tubuh mereka apa yang harus dilakukan

Pidato ini batin diam, digunakan untuk mengarahkan tingkah laku atau pikiran. Bila tahap ini tercapai individu dapat terlibat dalam semua jenis fungsi mental yang lebih tinggi. Orang dewasa mungkin havw percakapan batin tentang apa yang harus memasak untuk makan malam atau apa yang akan mereka katakan ketika mereka bertemu seseorang. Ini mempersiapkan mereka dan mengarahkan perilaku dalam situasi yang sebenarnya

c.       Pengembangan proksimal
Faktor kunci dari teori vygosky dia konsep zona developmemt proksimal atau ZPD. Idenya adalah bahwa pada setiap titik waktu seorang anak berfungsi pada tingkat tertentu pembangunan. Namun, vygosky thougt bahwa setiap anak mampu pengembangan lebih lanjut didukung dan dibimbing oleh orang lain yang berpengalaman.
Zona developmemt proksimal atau ZPD adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual dan tingkat potensi anak. Ada kontras antara tingkat aktual, yang mencakup proses-proses yang sudah dikembangkan dan ZPD, yang meliputi proses / fungsi yang belum matang.Merupakan faktor kunci dalam teori ini adalah peran guru atau tenaga ahli yang berpengalaman lainnya. Ide vygostky adalah bahwa guru atau berpengalaman lain memberikan peran penting dalam membimbing anak, membuat saran, menawarkan strategi.

4.      Tokoh-tokoh yang bertentangan  dan yang mendukung Vygotsky

Jawaban:
a.       Yang mendukung
-          Gredler (1992) mengatakan jika fungsi mental yang tinggi tergantung dari pengaruh budaya, lalu kita perlu menemukan perbedaan fungsi mental yang tinggi dalam perbedaan budaya.
-          Crawford (2001) tentang tahap perkembangan teori model, Frued (1990) tentang orang yang lebih ahli sebagai pendukung, Prior dan Welling (2001) tentang tingkatan pembicaraan. McNaughton dan Leyland (1990) mendukung Vygotsky dalam hal ide perancah dan demonstrasi ini menunjukkan tahap yang berbeda mengenai kesulitan tugas. Ketika anak bekerja menjawab teka teki yang terlalu mudah berarti masih di bawah zona perkembangan proksimal atau ZPD. Dengan pendekatan yang diberikan ibunya membantu anak dalam memfokuskan penyelesaian tugas. Pada level selanjutnya yaitu dalam zona ZPD, pendekatan ibunya mendorong dan membantu anak menyelesaikan teka teki secara mandiri. Pada zona di atas ZPD ibunya membantu anak menyelesaikan tugas sulit dengan banyak metode.

b.      Yang menentang
-          Blaye dkk (1991) menentang teori Vygotsky dimana tidak semua anak yang bekerja berpasangan mengalami kesuksesan dan beberapa anak mengalami kegagalan atau tidak berhasil.

5.      Implikasi Teori Vygotsky dalam Pendidikan :

a.      Budaya
Vygotsky berpikir bahwa budaya dan lingkungan sosial merupakan bagian penting dari konstruksi pengatahuan anak, bahwa apa yang anak-anak belajar tentang dunia dan cara belajar pengatahuan ditentukan oleh masyarakat dari mana mereka berasal dan pengaturan sosial mereka. Anak-anak yang belajar melalu tindakan antar orang lain tetapi juga melalui unsur-unsur mereka sendiri misalnya, lagu, bahasa, seni dan bermain. Hal ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang dari sudut pandangan tentang masalah yang mereka alami.

b.      Bahasa
Anak-anak butuh waktu untuk mengembangkan proses berpikir agar mereka menjadi lebih dewasa. Seperti halnya penggunaan dan pemahaman bahasa. Vygotsky melihat hubungan antara bahasa dan cara berpikir. Bahasa merupakan hubungan antara orang tua dan orang lain dan terjadi dialog dengan masyarakat luas. Fungsi mental yaitu alami dan terpelajar, kita bisa mengembangkan sampai batas waktu tertentu melalui pengalaman. Tingginya fungsi mental dikembangkan melalui aspek-aspek tertentu, aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam belajar. Bahasa yaitu memori dan berpikir,berbahasa diperlukan untuk lebih maju, kita perlu budaya dan bahasa batin untuk mengubah pemikiran.

c.       ZPD (Zone of Proximal Development)
Dari konsep perkembangan proksimal bahwa pada setiap titik waktu anak berfungsi pada tingkat tertentu dalam perkembangan, namun Vygotsky berpikir bahwa setiap anak mampu mengembangkan diri lebih lanjut jika didukung, di pandu oleh orang lain yang berpengalaman. Zona perkembangan proksimal adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual dan tingkat potensi anak, zona perkembangan proksimal meliputi proses atau fungsi yang belum matang. dari konsep perkembangan proksimal bahwa pada setiap titik waktu anak berfungsi pada tingkat tertentu dalam pembangunan, namun Vygotsky berpikir bahwa setiap anak mampu mengembangkan diri lebih lanjut jika didukung, di pandu oleh orang lain yang berpengalaman. Zona perkembangan proksimal adalah jarak antara tingkat perkembangan aktual dan tingkat potensi anak, zonan perkembangan proksimal meliputi proses atau fungsi yang belum matang.

d.      Pengajaran teman sebaya
Agar mereka mampu mencapai suatu yang tidak ada dalam tingkat kemampuan mereka sendiri, mereka bergerak dari tingkat aktual ke tingkat potensi mereka  dan anak-anak mencoba meniru teman-temannya bekerja sehingga mampu meningkatkan prestasi mereka. Pengajaran pribadi oleh teman-teman yang lebih kompeten dapat berjalan efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dalam zona perkembangan proksimal.

e.       Permainan
Anak-anak yang mempelajari melalui tindakan antara orang lain juga melalui unsur-unsur budaya, seni dan bermain misalnya anak-anak yang tumbuh dinegara monyoritas katolik mungkin kuat anti aborsi dalam pandangan mereka melalui bahasa dan masyarakat sekitarnya. Hal ini akan mempengaruhi belajarnya terhadap pengetahuan seseorang tentang sudut pandang masalah aborsi

Referensi :
Oakley, L.  (2004). Cognitive Development. London & New York : Routledge